Sunday, May 27, 2007

Blog FPI Online: Black Campaign yang Menguntungkan? (Terakhir)

KEINGINAN macam apakah yang mendorong pengelola blog FPI Online melakukan itu semua, adakah skenario untuk menjatuhkan FPI, atau mengadu domba Islam, misalnya?

Jika tidak, apakah yang dilakukannya ini sebenarnya untuk bisnis internet, seperti yang dilakukan oleh para blogger yang copy-paste artikel, membuat blog dalam jumlah yang banyak, untuk menjerat pundi-pundi Google Adsense?

Pada email balasan yang ketiga, pengelola Blog FPI kembali menyampaikan bahwa apa yang dilakukannya sekadar mengumpulkan berita-berita tentang aktivitas FPI agar lebih mudah diakses oleh siapa saja yang membutuhkan.

“Kalo ‘black campaign’ ya tidaklah. Ana tidak ngarang-ngarang cerita dengan memutar-balikkan fakta tentang FPI. Ana sekadar mencuplik dari berita-berita di media massa Indonesia maupun asing. Ana tidak mengurangi juga tidak nambah-nambahi. Mungkin lebih tepat disebut ‘un-official blog’ FPI. Kan di description juga ana cantumkan bahwa ana pendukung tegaknya syariat Islam di Indonesia, tapi ana tidak menyebut sebagai anggota FPI,” jawabnya.

Menurutnya, selama ini belum ada media di Indonesia yang berani memberitakan kegiatan FPI secara positif.

“Media bernuansa Islam macam Republika, Hidayatullah, Eramuslim dan lainnya saja jaga jarak kok, malah mereka lebih baik tidak memuatnya. Sedangkan nama FPI kan kebanyakan muncul kalo ada kericuhan dan lain-lainnya,” tambahnya.

Pengelola blog FPI sepertinya keberatan disebut telah melakukan black campaign. Pertanyannya, kalau pemilik blog FPI tersebut memang benar-benar pendukung tegaknya syariat islam, simpati dengan perjuangan FPI, kenapa dia juga menyediakan link-link ke situs yang bertentangan dengan misinya itu dan anehnya link ke blog terlarang itu justru juga dibuat oleh pengelola yang sama. Dia membuat blog FPI, tapi juga membuat blog tandingannya?

Lalu apa yang lebih tepat untuk menyebut aktivitas yang dilakukan blogger yang mengelola FPI Online, Zamanku, dan Mediacare itu jika yang bersangkutan keberatan disebut telah melakukan black compaign. Apakah diantara anda sekalian, ada yang punya istilah yang lebih tepat?

Untuk mengetahui bagaimana sikap FPI atas blog FPI online, saya menghubungi kantor pusat FPI seperti yang dicantumkan dalam blog FPI Online tersebut. Ternyata nomor itu benar alamat telepon FPI pusat. Oleh seorang perempuan yang menerima telpon, saya disarankan menghubungi Irwan Arsidi.

“Untuk urusan ini, silakan tanya kepada pak Irwan. Dia sekretarisnya Habieb,” jawabnya. Habieb yang dimaksud adalah Habib Rizieq, Ketua Umum FPI.

Dari percakapan telpon dengan Irwan, tampak kesan dia sosok yang ramah. Malam itu dia bilang sedang menemani putra habib Rizieq jalan-jalan.

“Kita sudah mendengar kabar itu. Namun kita nggak mempermasalahkan. Blog itu malah bisa mempublikasikan kegiatan-kegiatan FPI,” jawabnya.

Tidakkah FPI menganggap blog itu sebagai black campaign?

“Selama ini kita masih melihat sisi positifnya. Kita biarkan saja dulu, baru kalau sudah terlalu memojokkan FPI, kita akan bertindak,” jawab sekretaris Badan Investigasi FPI itu.

Menurutnya, kasus semacam ini sudah beberapa kali terjadi. Irwan mengaku tidak mengetahui siapa yang membuat blog FPI itu. Ia menduga hal itu dilakukan oleh orang-orang yang simpati terhadap FPI. Sebelumnya FPI pernah memiliki website, namun dirusak oleh hacker.

“Dalam waktu dekat, Insya Alloh bulan depan kita akan punya website. Rencananya akan pakai domain org,” jawabnya.

Apa yang dilakukan oleh sosok anonim bernama "Indonebia", pengelola blog FPI Online, atau sosok yang sama bernama “Radityo Djajoeri” pengelola blog Mediacare, menarik untuk dicermati. Dua nama yang diduga kuat satu oknum yang sama ini malang melintang di berbagai milis dan dia juga memiliki banyak blog. Siapakah dia sebenarnya, untuk apa dan siapa dia melakukan itu semua, tidakkah semua yang dilakukan itu sebuah pekerjaan yang melelahkan, apakah pekerjaan itu dilaksanakan oleh tim?

Namun demikian, jika benar blog itu diniatkan untuk menyebarkan black campaign, toh oleh FPI justru ditanggapi positif. Blog FPI Online ini dikatakan Irwan dapat membantu mempublikasikan kegiatan FPI yang tak banyak diekspose oleh media massa.

Benarkah kehadiran blog FPI Online itu menguntungkan FPI, atau FPI saja yang ceroboh tak mengetahui siapa sebenarnya pengelola blog yang di beberapa forum justru kerap mendeskriditkan FPI dan rekan-rekan seperjuangannya yang hendak menegakkan syariat Islam di Indonesia?

Dari blog FPI Online, terlepas dari pro-kontra aktivitas FPI yang dinilai telah meresahkan masyarakat, kita dapat memetik pelajaran berharga bahwa meski internet memberikan siapapun ruang yang luas untuk menyampaikan informasi, namun sebagai penulis, seorang punya tanggungjawab atas informasi yang disampaikannya. Dan sebagai pembaca, sikap kita harusnya melacak setiap informasi yang ada di internet, baik yang disampaikan di blog maupun di situs berbayar, dan tidak serta-merta menelan mentah-mentah apa yang disampaikan di sana. Salah satunya dengan mencari tahu dari mana informasi itu bersumber. Ini penting, karena tidak semua informasi yang di dapat dari internet benar, sebagian adalah sampah! [Tamat]

No comments:

Ingin blog anda dikunjungi, isi formulir ini:

Name
E-mail
Subject
Message